Selasa, 28 Oktober 2014

SIAPAKAH YESUS ITU?

Yesus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Yesus Kristus)
Yesus
Lahir 7–2 SM
Bethlehem, Yudea, Kekaisaran Romawi
Meninggal 26–31 AD
Yerusalem, Yudea, Kekaisaran Romawi
Sebab meninggal Disalib (Hidup kembali pada hari ketiga)
Kota asal Nazaret, Galilea
Orang tua
Yesus, Yesus bin Yusuf atau Yesus dari Nazaret (Bethlehem, c. 7 SM-2 SMYerusalem, Paskah 26-31 M (lihat pula bagian kematian dan kebangkitan) adalah seorang tukang kayu, pengkhotbah, guru, rabi, penyembuh, pembuat mukjizat, dan tokoh Yahudi yang berasal dari Israel. Penanggalan saat ini menandai tarikh modern dengan kelahiran Yesus (lihat pula bagian kelahiran).
Yesus di dalam kekristenan juga dikenal dengan gelar Kristus (kata "Kristen" berarti "murid Kristus"), dan di dalam Islam dikenal dengan nama Isa dengan gelar Almasih. Baik di dalam maupun di luar kekristenan, sosok Yesus menjadi salah satu figur paling penting dalam sejarah. Orang Kristen percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, Tuhan, Mesias, dan Juru Selamat umat manusia, dan tokoh sentral dalam kepercayaan Kristen. Sedangkan Agama Yahudi menolak anggapan bahwa Yesus adalah seorang Mesias yang telah dinubuatkan dalam kitab suci mereka. Agama Islam menempatkan Yesus sebagai sesosok nabi, sedangkan kaum sekuler mencatat Yesus sebagai seorang guru Yahudi yang memulai ajaran kekristenan.

Nama

Nama "Yesus" adalah alihaksara dari bahasa Latin Iesus, yang berasal dari bahasa Yunani Ἰησοῦς (Iēsoûs), yang pada gilirannya juga merupakan Helenisasi dari bahasa Ibrani יְהוֹשֻׁעַ (Yĕhōšuă‘, Yosua) atau bahasa Aram יֵשׁוּעַ (Yēšûă‘), yang berarti "Yahweh menyelamatkan".[2][3][4] Teks Yunani tidak membedakan antara Yesus dan Yosua, keduanya ditulis sebagai Ἰησοῦς. Alkitab Vulgata Latin kemungkinan adalah yang pertama yang membedakan keduanya, menuliskan Yesus sebagai Iesus dan Yosua sebagai Iosias.
Dalam Perjanjian Baru, di Lukas 1:31 seorang malaikat memberitahu Maria untuk menamakan anaknya Yesus, dan dalam Matius 1:21 malaikat memberitahu Yusuf untuk menamakan anaknya Yesus. Dalam teologi Kristen, Pernyataan dalam Matius 1:21 "engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" mengasosiasikan atribut keselamatan dengan nama Yesus.
"Kristus" adalah gelar yang berasal dari bahasa Yunani Χριστός (Christós), yang berasal dari bahasa Ibrani מָשִׁיחַ ("Mesias", berarti "yang diurapi" atau "yang terpilih").[5][6]

Riwayat singkat

Bagian dari seri tentang
Yesus Kristus

Title jesus.jpg
Nama dan julukan
YesusKristusMesiasIsa AlmasihJuruselamat
Yesus Kristus dan Kekristenan
KronologiKelahiranSilsilah
PembaptisanPelayananMukjizat
PerumpamaanPerjamuan TerakhirPenangkapan
PengadilanPenyalibanKematian
PenguburanKebangkitanKenaikan
Kedatangan keduaPenghakiman
Ajaran utama Yesus Kristus
MesiasKotbah di Bukit
Doa Bapa KamiHukum Kasih
Perjamuan MalamAmanat Agung
Pandangan terhadap Yesus
Pandangan Kristen
Pandangan Islam
Pandangan Yahudi
Yesus dalam sejarah
Yesus dalam karya seni
Menurut catatan tertulis, Yesus Kristus lahir di Betlehem, provinsi Yudea pada zaman Augustus, Kaisar Romawi pertama, yang memerintah dari tahun 27 SM--14 M[7] (masa keemasan Kekaisaran Romawi). Tidak banyak catatan di masa kecilnya, selain satu peristiwa pada usia 12 tahun. Informasi paling banyak adalah tentang tiga tahun terakhir hidupnya, mulai ketika ia berusia 30 tahun, khususnya pada minggu terakhir, dimana kematian dan kebangkitan-Nya dari kubur menjadi pusat perhatian dari keempat Injil di Alkitab serta tulisan-tulisan Paulus dan murid-muridnya yang lain.
Yesus dihukum mati di Yerusalem oleh gubernur Romawi untuk wilayah Iudea, Pontius Pilatus, pada zaman Kaisar Tiberius (memerintah dari tahun 14--37 M, menggantikan Augustus), meskipun tidak ditemukan kesalahan. Hukuman mati dengan penyaliban dijatuhkan karena tekanan massa yang gelap mata, karena Pilatus sendiri cuci tangan atas hukuman tersebut. Yesus wafat di atas kayu salib dan kemudian dimakamkan. Murid-murid-Nya percaya bahwa Yesus bangkit kembali dari alam maut pada hari ketiga dan menampakkan diri kepada lebih dari 500 orang 7selama 40 hari, sebelum kemudian naik ke langit dan menghilang dari pandangan. Peristiwa kebangkitan dari kematian (Paskah bagi orang Kristen) inilah yang dianggap menjadi dasar berdirinya agama Kristen.

Kelahiran

Matius mengatakan bahwa orang-orang majus dari Timur datang membawa hadiah berharga bagi bayi Yesus. Dilukis oleh Giotto pada 1300.
Yesus dilahirkan oleh seorang perawan bernama Maria dari Nazaret, Galiela. Sebelum melahirkan Yesus, Maria telah bertunangan dengan seorang tukang kayu bernama Yusuf dari Bethlehem, tapi mereka belum tinggal serumah. Maria mengandung Yesus dari Roh Kudus, sehingga disebutkan bahwa Yesus lahir dari seorang perawan. Matius 1:18-25 mencatat
Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi. ... Malaikat itu berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." ... Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
Injil Matius dan Lukas mengatakan bahwa sebelum kelahiran Yesus, baik Maria ibunya, dan tunangannya, Yusuf, tahu bahwa Yesus akan menjadi Mesias atau Raja yang dijanjikan kepada orang-orang Yahudi, dalam Alkitab Ibrani maupun tulisan-tulisan Yahudi kuno.
Injil Lukas paling banyak menceritakan kisah ini. Pada waktu Yesus dilahirkan, Kekaisaran Romawi menguasai sebagian besar Eropa Barat, Britania, Timur Tengah dan Afrika Utara. Pemerintah ingin setiap keluarga untuk disensus sehingga setiap orang harus kembali ke tempat dari mana mereka berasal. Yusuf berasal dari kota kecil Betlehem, dekat Yerusalem, jadi meskipun Maria akan segera melahirkan, mereka harus melakukan perjalanan, dengan ribuan orang lainnya.
Ketika mereka tiba di Betlehem, tibalah waktunya bagi Maria untuk melahirkan putra sulungnya. Ia membungkusnya dengan kain lampin dan membaringkannya di atas palungan (tempat makan ternak), sebab tidak ada tempat di rumah penginapan. Lukas memberitahu kita bahwa gembala yang mengurus domba di lereng bukit datang untuk melihat bayi itu, karena mendapat kabar dari para malaikat, lalu mereka pergi bernyanyi dan memuji Tuhan atas Raja dan Juruselamat yang baru lahir. Setelah berumur 8 hari, bayi Yesus disunat dan diberi nama secara resmi "Yesus".[8]
Pada usia 40 hari, pertama kali dibawa ke Bait Allah di Yerusalem dan di sana bertemu 2 orang yang menyambutnya, yaitu Simeon dan Hana.[9]
Dalam Injil Matius diceritakan bahwa orang-orang bijak dari Timur melihat bintang baru di langit dan datang untuk menemukan Yesus, karena mereka tahu bahwa Mesias itu akan lahir, dan bahwa bintang adalah tanda bahwa Yesus lahir untuk menjadi seorang Raja. Berlawanan dengan penggambaran pada umumnya, mereka mengunjungi keluarga Yesus ketika bayi Yesus sudah tidak berada di palungan lagi.[10]
Karena raja waktu itu Herodes tahu, maka ia memerintahkan membunuh setiap anak berusia 2 tahun ke bawah di Betlehem. Namun, karena diberitahu dalam mimpi, Yusuf sudah pergi terlebih dahulu membawa Maria dan Yesus pindah ke Mesir. Mereka baru kembali ke Israel setelah Herodes mati, tetapi karena takut terhadap raja penggantinya, Arkhelaus, Yesus dibesarkan di kota Nazaret di Galilea. Sejak itu Yesus dikenal sebagai orang Nazaret, bukan Yesus dari Betlehem, bahkan sewaktu disalibkan, dituliskan namanya sebagai "Yesus orang Nazaret" (lihat INRI).[11]

Pelayanan

Kedatangan Yesus dinubuatkan oleh Yohanes Pembaptis, yang membaptis Yesus di Sungai Yordan. Segera setelah pembaptisan, Roh Allah, seperti seekor merpati, hinggap pada Yesus, dan suara Allah terdengar. Menurut Alkitab, Roh membawa Yesus ke padang gurun di mana dia berpuasa selama 40 hari. Di sana, Ia dicobai Iblis, tetapi berhasil menangkal godaan bahkan mengusir Iblis. Kemudian Yesus pergi ke Galilea, menetap di Kapernaum, dan mulai memberitakan tentang Kerajaan Allah, pada umur sekitar 30 tahun, untuk menggenapi nubuat bahwa Yesus akan datang sebagai imam, karena seorang imam Yahudi harus minimal berusia 30 tahun.
Umumnya pengajaran Yesus disampaikan dengan bercerita. Dia mengajarkan bahwa Allah sendiri adalah Raja sejati, dan bahwa orang harus mengasihi Allah dan mengasihi sesamanya seperti yang diperintahkan oleh Alkitab Ibrani kepada mereka. Yesus melakukan mukjizat yang menunjukkan tanda-tanda sebagai Utusan Allah, seperti memberi makan pada orang lapar, mengubah air menjadi anggur pada perkawinan di Kana,[12] menyembuhkan orang sakit, dan membangkitkan orang mati. Ia juga mengusir roh-roh jahat dari orang yang kerasukan.
Yesus menunggang keledai ke Yerusalem, yang disambut oleh kerumunan orang-orang yang menghamparkan jubah mereka dan ranting-ranting bagiNya. Giotto, 1300
Yesus mempunyai dua belas orang, yang dikenal sebagai Dua Belas Rasul, yang dipilih dan dilatih untuk menyebarkan Injil. Dia mempunyai beberapa pengikut, termasuk beberapa perempuan, tapi karena adat Yahudi, para murid perempuan tidak bisa leluasa bepergian ke tempat yang jauh, meskipun mereka turut pergi ke Yerusalem pada akhir hidup Yesus.
Alkitab mengatakan Yesus menjadi terkenal. Dia pergi ke Yerusalem, di mana banyak orang mengunjungi kota itu untuk merayakan Hari Paskah. Ketika mereka mendengar bahwa dia akan datang, mereka menyambutnya seolah-olah dia adalah seorang raja. Mereka pikir mungkin ia akan membebaskan mereka dari kekuasaan Romawi, tapi Yesus pergi ke Yerusalem dengan menaiki seekor keledai muda, sebagai tanda bahwa Ia datang dalam damai.[13]
Yesus melakukan banyak hal yang membuat iri dan kemarahan bagi para pemimpin agama Yahudi. Dia sering melakukan kritik terhadap kelakuan imam-imam Yahudi. Sebagai contoh, kritiknya terhadap imam Yahudi yang senang mengenakan jubah panjang dan suka berjalan di pasar, serta berdiri dengan doa-doa yang panjang, agar dihormati orang padahal suka menelan harta orang, Yesus menyebut mereka sebagai keturunan ular beludak. Yesus juga mengusir orang-orang yang berjual beli di Bait Allah, membalikkan meja-meja penukar uang, serta menyebut Imam Yahudi telah mengubah Bait Allah menjadi sarang penyamun. Di samping Yesus juga banyak melakukan penyembuhan orang sakit pada hari Sabat, yang dilarang oleh aturan para pemimpin agama saat itu.

Kematian

Ibu Yesus, teman, dan saudara-saudaraNya berkabung atas kematian-Nya. oleh Giotto, 1300
Injil mengatakan bahwa para pemimpin Bait Allah marah dan ingin membunuh-Nya. Mereka mengatakan kepada pemerintah Romawi bahwa Yesus ingin menjadi raja di negara tersebut dan mengambil alih kekuasaan. Gubernur Romawi yang bernama Pontius Pilatus berpikir bahwa Yesus tidak bersalah dan akan membebaskan-Nya. Namun Para pemimpin Yahudi berkata, "Jika Anda melakukannya, maka Anda bukan sahabat Kaisar!" yang membuatnya terpaksa mengikuti permintaan massa.
Pilatus menjatuhi Yesus dengan hukuman mati, yakni dengan cara disalibkan. Ini adalah cara umum yang digunakan oleh orang-orang Romawi untuk menghukum mati pemberontak dan penjahat. Di atas kayu salib, Yesus mengucapkan tujuh perkataan yang umum disebut Tujuh Perkataan Salib sebelum akhirnya mati. Keempat Injil dan sumber-sumber sejarah mencatat dengan jelas bahwa yang mati disalib adalah Yesus sendiri, bukan orang lain, dan kematian-Nya disaksikan oleh orang-orang terdekat-Nya, antara lain ibu yang melahirkan-Nya, murid serta sahabat-sahabat-Nya. Tidak ada satu pun catatan pada masa itu yang menyatakan bahwa yang disalib bukanlah Yesus.
Jenazah Yesus dikuburkan dalam sebuah makam milik salah satu pengikutnya, yaitu Yusuf dari Arimatea. Dia dimakamkan terburu-buru, karena menjelang hari Sabat (penghitungan hari Yahudi dimulai ketika matahari terbenam), dan menurut aturan hukum agama tidak ada yang boleh bekerja. Jenazah Yesus dimakamkan di sebuah gua yang kemudian ditutup oleh batu besar dan dijaga oleh serdadu Romawi, karena khawatir murid-murid Yesus akan mencuri jasad-Nya, sementara catatan murid-murid Yesus sendiri menulis bahwa karena kematian Yesus, semua murid Yesus ketakutan dan tercerai-berai.

Kebangkitan

Pada Minggu pagi-pagi subuh, yaitu hari sesudah hari Sabat (Sabtu), para wanita datang untuk mencuci tubuh dan meminyaki-Nya dengan ramuan dan minyak wangi. Tetapi catatan Injil mengatakan bahwa mereka menjumpai batu penutup kubur sudah digulingkan dan mayat Yesus sudah lenyap, dan malaikat duduk di dekat kubur itu dan berkata "Dia telah bangkit dari antara orang mati!". Para serdadu yang ketakutan karena gagal menjaga kubur tersebut menurut catatan Lukas, mereka disuap untuk menyebarkan kabar bahwa murid-murid Yesus yang telah mencuri jasad Yesus.
Setelah bangkit, Yesus dicatat menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, Petrus, Yohanes, dan lain-lain. Beberapa orang yang belum melihat secara langsung, seperti Tomas, murid-Nya, awalnya meragukan kebangkitan Yesus. Namun Alkitab mengatakan bahwa lebih dari 500 orang, termasuk Tomas, melihat Yesus yang hidup kembali. Ada banyak kisah dalam Injil tentang apa yang Yesus lakukan setelah Ia dibangkitkan. Catatan ini hanya ditemukan di tulisan-tulisan Kristen, karena selain tidak masuk akal untuk seseorang hidup kembali, juga telah tersebar berita bahwa murid-murid Yesus mencuri jasad Yesus. (lihat bagian kematian di atas)

Kenaikan ke sorga

Akhirnya, Injil Lukas mengatakan bahwa Yesus membawa murid-murid-Nya ke sebuah bukit dekat kota Betania, sekitar 3 km dari Yerusalem, di mana Ia memberkati mereka dan menyuruh mereka untuk menyebarkan ajaran-Nya "dari Yerusalem, ke Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung dunia", dan kemudian dia terangkat ke langit dan menghilang; diyakini naik ke surga, sebagaimana yang kemudian juga diperlihatkan kepada Yohanes untuk dicatat dalam kitab Wahyu.

Ajaran

Tindakan dan perkataan Yesus yang dicatat dalam Injil merupakan ajaran dasar Kekristenan. Yesus mengajar di Galilea dan Yudea serta tempat-tempat di sekitar sana di mana orang Yahudi tinggal, dengan pesan penyangkalan diri dan pengampunan dosa. Hukum utama yang Yesus ajarkan adalah hukum Kasih, bahwa manusia harus mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia.
Ajarannya pada awalnya disebarkan oleh keduabelas rasul Yesus (setelah Yudas Iskariot digantikan oleh Matias) dan sejumlah orang-orang Kristen yang menerima pengajaran mereka, seperti Stefanus dan Filipus. Paulus, seorang Farisi yang mula-mula menganiaya pengikut Yesus, namun akhirnya bertobat dan menjadi pengabar Injil yang masyhur. Mula-mula ajarannya disebarkan di daerah Israel kepada kaum Yahudi, namun akhirnya juga kepada bangsa-bangsa lain bukan Yahudi, dimulai dari panglima Romawi, Kornelius, hingga akhirnya merambah ke seluruh Asia Minor dan Eropa Selatan. Selanjutnya orang-orang Kristen melanjutkan penyebaran ajaran ini ke Afrika Utara, daratan Eropa Barat, Eropa Timur, Rusia, benua Amerika dan Australia, dan akhirnya ke Asia, sesuai dengan pesan terakhir Yesus untuk memberitakan Injil hingga ke ujung dunia.

Kekristenan

Pandangan Kristen tentang Yesus berpusat pada keyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan, seorang Mesias yang kedatangan-Nya telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama, dan bahwa Ia bangkit pada hari ketiga setelah disalibkan. Umat Kristiani pada dasarnya percaya bahwa Yesus adalah "Anak Allah" (secara umum dapat diartikan bahwa Ia adalah Allah Anak, oknum kedua dalam Tritunggal), yang datang ke dunia untuk menebus dosa umat manusia dan memulihkan hubungan manusia dengan Tuhan melalui pengorbanan-Nya. Umat Kristiani juga percaya bahwa Yesus dilahirkan oleh seorang perawan (Maria, sering disebut bunda Maria), mujizat yang dilakukan Yesus, kenaikan ke Surga, dan kedatangan Yesus ke bumi untuk kedua kali.

Hidup dan pengajaran seperti yang ditulis dalam Injil

Keempat Injil kanonik, Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, adalah sumber utama biografi kehidupan Yesus. Kitab Injil (terutama Matius) menceritakan kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus sebagai penggenapan atas nubuat yang tertulis di Perjanjian Lama. Contohnya, kelahiran dari perawan, pelarian ke Mesir, dan nama Immanuel (Yesaya 7:14).[14]

Kesamaan dan perbedaan antara keempat Injil

Tiga dari empat injil, Matius, Markus, dan Lukas, dikenal sebagai injil sinoptik sebab ketiganya menampilkan banyak kesamaan dalam isi, penyusunan narasi, bahasa, dan struktur kalimat dan paragraf. Ketiga injil ini juga dianggap memiliki sudut pandang yang sama.[15] Injil kanonik keempat,Injil Yohanes, memiliki perbedaan dibandingkan ketiga injil terdahulu.
Setiap Injil menggambarkan kehidupan Yesus dari sudut pandang yang berbeda.[16][17] Secara khusus, Injil Yohanes bukanlah suatu biografi Yesus tetapi sebuah penjelasan teologis mengenai Yesus dari segi KeTuhanan-Nya.[18].
Injil Markus memerikan Yesus sebagai seseorang yang heroik, karismatik dan memiliki kekuasaan yang tinggi.[16] Injil Matius menggambarkan Yesus khususnya sebagai pemenuhan nubuatan nabi-nabi Yahudi.[16] Lukas menekankan perbuatan-perbuatan ajaib yang Yesus lakukan serta dukunganNya terhadap wanita dan kaum miskin.[16] Yohanes memandang kehidupan Yesus di bumi sebagai perwujudan Firman Tuhan.[16]
Injil Yohanes dimulai dengan suatu sajak yang memperkenalkan Yesus sebagai penjelmaan Firman Allah, yang membentuk alam semesta (Yohanes 1:1-5;9-14).[19] Seluruh kehidupan Yesus di bumi adalah inkarnasi dari Firman Allah (Yoh 1:4)[19]

Silsilah dan keluarga Yesus

Tunas Isai
Dari keempat Injil, hanya Injil Matius[20] dan Injil Lukas[21] yang menulis tentang silsilah Yesus. Silsilah Yesus dalam kedua Injil tersebut berbeda secara substansial,[22] dan para penelaah kontemporer biasanya melihat silsilah ini sebagai konstruksi teologi.[23] Secara lebih spesifik, beberapa ahli mengemukakan bahwa Matius ingin menitikberatkan kelahiran bayi Yesus pada garis keturunan keluarga kerajaan (menyebutkan nama Salomo), sementara silsilah Yesus menurut Lukas lebih difokuskan pada garis keturunan imam (menyebutkan Lewi).[24] Jika ditelusuri, kedua silsilah ini memiliki titik temu yaitu Raja Daud dan dari Daud dapat ditelusuri lagi hingga Abraham. Kedua daftar silsilah ini identik dalam menyebutkan silsilah sejak Abraham hingga Daud, namun berbeda dalam silsilah sejak Daud hingga Yusuf. Matius memulai dengan Salomo dan dilanjutkan dengan keturunan raja Yudea, hingga raja terakhir, Yekhonya. Setelah Yekhonya, garis keturunan raja terhenti ketika bangsa Israel ditaklukan oleh Kerajaan Babilonia. Dengan demikian, Matius menggambarkan Yesus sebagai keturunan raja Israel. Silsilah Yesus menurut Lukas lebih panjang dibandingkan menurut Matius; daftar ini menelusuri silsilah Yesus hingga Adam serta menyebutkan lebih banyak nama antara Daud dan Yesus.
Yusuf, suami Maria, muncul dalam penjelasan mengenai masa kecil Yesus (sampai dengan Lukas 2:52). Namun, Yusuf tidak disebutkan selama masa pelayanan Yesus, meskipun Yesus tetap dikenal sebagai "anak Yusuf dari Nazaret".[25]
Kitab-kitab dalam Perjanjian Baru seperti Injil Matius, Markus, dan Surat Galatia menceritakan mengenai sanak saudara/relasi Yesus, termasuk kata-kata yang seringkali diterjemahkan sebagai "saudara laki-laki" dan "saudara perempuan".[26] Injil Lukas juga menyebutkan bahwa Elisabet, ibu Yohanes Pembaptis, adalah "sepupu" atau "saudara" Maria [27], sehingga dengan demikian Yohanes adalah sepupu jauh Yesus.

Masa pelayanan Yesus

Yesus Kristus diyakini sebagai Domba Allah, seperti yang pernah dinyatakan oleh Yohanes Pembaptis (Yohanes 1:29). Domba Paskah yang terakhir ini harus "berumur satu tahun dan tidak bercela", seperti yang tertulis di dalam Taurat Musa (Keluaran 12:5). Tentunya bukan Yesus Kristus yang berumur satu tahun yang dimaksudkan sebagaimana domba paskah sebelumnya dipilih dan dikurbankan, tetapi Yesus Kristus baru dianggap sebagai orang pada umur 30 tahun menurut kebudayaan Timur. Yesus Kristus mulai pelayanannya pada umur 30 tahun, dan masa pelayanannya kepada anak-anak Israel berakhir pada umur 31 tahun. Meskipun demikian, kebanyakan Kristen meyakini bahwa masa pelayanan Yesus Kristus bukan satu tahun. Yesus melayani di bumi sepanjang tiga sampai tiga setengah tahun.

Tujuan hidup Yesus

Markus mengatakan bahwa Yesus datang "untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Markus 10:45); Injil Lukas mengatakan bahwa Ia dikirim untuk "memberitakan Injil Kerajaan Allah" (Lukas 4:43); dan Injil Yohanes menuliskan bahwa Yesus datang agar "supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:15).

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com