Yesus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari
Yesus Kristus)
Yesus,
Yesus bin Yusuf atau
Yesus dari Nazaret (
Bethlehem,
c.
7 SM-
2 SM —
Yerusalem,
Paskah 26-
31 M (lihat pula bagian
kematian dan
kebangkitan) adalah seorang
tukang kayu,
pengkhotbah,
guru,
rabi,
penyembuh, pembuat
mukjizat, dan tokoh
Yahudi yang berasal dari
Israel. Penanggalan saat ini menandai
tarikh modern dengan
kelahiran Yesus (lihat pula bagian
kelahiran).
Yesus di dalam
kekristenan juga dikenal dengan gelar
Kristus (kata "
Kristen" berarti "murid Kristus"), dan di dalam
Islam dikenal dengan nama
Isa dengan gelar
Almasih. Baik di dalam maupun di luar kekristenan, sosok Yesus menjadi salah satu figur paling penting dalam
sejarah. Orang Kristen percaya bahwa Yesus adalah
Anak Allah,
Tuhan,
Mesias, dan
Juru Selamat umat
manusia, dan tokoh sentral dalam kepercayaan Kristen. Sedangkan
Agama Yahudi menolak anggapan bahwa Yesus adalah seorang
Mesias yang telah
dinubuatkan dalam
kitab suci mereka. Agama Islam menempatkan Yesus sebagai sesosok
nabi, sedangkan kaum sekuler mencatat Yesus sebagai seorang
guru Yahudi yang memulai ajaran kekristenan.
Nama
Nama "Yesus" adalah
alihaksara dari
bahasa Latin Iesus, yang berasal dari
bahasa Yunani Ἰησοῦς (
Iēsoûs), yang pada gilirannya juga merupakan
Helenisasi dari
bahasa Ibrani יְהוֹשֻׁעַ (
Yĕhōšuă‘,
Yosua) atau
bahasa Aram יֵשׁוּעַ (
Yēšûă‘), yang berarti "
Yahweh menyelamatkan".
[2][3][4] Teks Yunani tidak membedakan antara Yesus dan
Yosua, keduanya ditulis sebagai Ἰησοῦς. Alkitab
Vulgata Latin kemungkinan adalah yang pertama yang membedakan keduanya, menuliskan Yesus sebagai
Iesus dan Yosua sebagai
Iosias.
Dalam
Perjanjian Baru, di
Lukas 1:
31 seorang malaikat memberitahu Maria untuk menamakan anaknya Yesus, dan dalam
Matius 1:
21
malaikat memberitahu Yusuf untuk menamakan anaknya Yesus. Dalam teologi
Kristen, Pernyataan dalam Matius 1:21 "engkau akan menamakan Dia Yesus,
karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka"
mengasosiasikan atribut keselamatan dengan nama Yesus.
"
Kristus" adalah gelar yang berasal dari
bahasa Yunani Χριστός (
Christós), yang berasal dari
bahasa Ibrani מָשִׁיחַ ("
Mesias", berarti "yang diurapi" atau "yang terpilih").
[5][6]
Riwayat singkat
Menurut catatan tertulis, Yesus Kristus lahir di
Betlehem, provinsi
Yudea pada zaman
Augustus,
Kaisar Romawi pertama, yang memerintah dari tahun
27 SM--
14 M
[7] (masa keemasan
Kekaisaran Romawi).
Tidak banyak catatan di masa kecilnya, selain satu peristiwa pada usia
12 tahun. Informasi paling banyak adalah tentang tiga tahun terakhir
hidupnya, mulai ketika ia berusia 30 tahun, khususnya pada minggu
terakhir,
dimana kematian dan kebangkitan-Nya dari kubur menjadi pusat perhatian dari keempat
Injil di
Alkitab serta tulisan-tulisan
Paulus dan murid-muridnya yang lain.
Yesus dihukum mati di
Yerusalem oleh gubernur Romawi untuk wilayah
Iudea,
Pontius Pilatus, pada zaman Kaisar
Tiberius (memerintah dari tahun
14--
37
M, menggantikan Augustus), meskipun tidak ditemukan kesalahan. Hukuman
mati dengan penyaliban dijatuhkan karena tekanan massa yang gelap mata,
karena Pilatus sendiri cuci tangan atas hukuman tersebut. Yesus wafat di
atas kayu salib dan kemudian dimakamkan. Murid-murid-Nya percaya bahwa
Yesus
bangkit
kembali dari alam maut pada hari ketiga dan menampakkan diri kepada
lebih dari 500 orang 7selama 40 hari, sebelum kemudian naik ke langit
dan menghilang dari pandangan. Peristiwa kebangkitan dari kematian (
Paskah bagi orang
Kristen) inilah yang dianggap menjadi dasar berdirinya agama Kristen.
Kelahiran
Matius mengatakan bahwa orang-orang majus dari Timur datang membawa hadiah berharga bagi bayi Yesus. Dilukis oleh
Giotto pada
1300.
Yesus dilahirkan oleh seorang
perawan bernama
Maria dari Nazaret, Galiela. Sebelum melahirkan Yesus, Maria telah
bertunangan dengan seorang tukang kayu bernama
Yusuf dari Bethlehem, tapi mereka belum tinggal serumah. Maria mengandung Yesus dari
Roh Kudus, sehingga disebutkan bahwa Yesus lahir dari seorang perawan. Matius 1:18-25 mencatat
“ |
Pada waktu Maria, ibu-Nya,
bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum
mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang
tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia
bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia
mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam
mimpi. ... Malaikat itu berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau
takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam
kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki
dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." ... Sesudah bangun dari
tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu
kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh
dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan
Dia Yesus. |
” |
Injil Matius dan
Lukas mengatakan bahwa sebelum kelahiran Yesus, baik
Maria ibunya, dan tunangannya,
Yusuf, tahu bahwa Yesus akan menjadi Mesias atau Raja yang dijanjikan kepada orang-orang Yahudi, dalam
Alkitab Ibrani maupun tulisan-tulisan Yahudi kuno.
Injil Lukas paling banyak menceritakan kisah ini. Pada waktu Yesus dilahirkan,
Kekaisaran Romawi menguasai sebagian besar
Eropa Barat,
Britania,
Timur Tengah dan
Afrika Utara. Pemerintah ingin setiap keluarga untuk
disensus sehingga setiap orang harus kembali ke tempat dari mana mereka berasal. Yusuf berasal dari kota kecil
Betlehem, dekat
Yerusalem, jadi meskipun Maria akan segera melahirkan, mereka harus melakukan perjalanan, dengan ribuan orang lainnya.
Ketika mereka tiba di Betlehem, tibalah waktunya bagi Maria untuk
melahirkan putra sulungnya. Ia membungkusnya dengan kain lampin dan
membaringkannya di atas palungan (tempat makan ternak), sebab tidak ada
tempat di rumah penginapan. Lukas memberitahu kita bahwa
gembala
yang mengurus domba di lereng bukit datang untuk melihat bayi itu,
karena mendapat kabar dari para malaikat, lalu mereka pergi bernyanyi
dan memuji Tuhan atas Raja dan Juruselamat yang baru lahir. Setelah
berumur 8 hari, bayi Yesus
disunat dan diberi nama secara resmi "Yesus".
[8]
Pada usia 40 hari, pertama kali dibawa ke Bait Allah di
Yerusalem dan di sana bertemu 2 orang yang menyambutnya, yaitu
Simeon dan
Hana.
[9]
Dalam
Injil Matius diceritakan bahwa
orang-orang bijak dari Timur
melihat bintang baru di langit dan datang untuk menemukan Yesus, karena
mereka tahu bahwa Mesias itu akan lahir, dan bahwa bintang adalah tanda
bahwa Yesus lahir untuk menjadi seorang Raja. Berlawanan dengan
penggambaran pada umumnya, mereka mengunjungi keluarga Yesus ketika bayi
Yesus sudah tidak berada di palungan lagi.
[10]
Karena raja waktu itu
Herodes
tahu, maka ia memerintahkan membunuh setiap anak berusia 2 tahun ke
bawah di Betlehem. Namun, karena diberitahu dalam mimpi, Yusuf sudah
pergi terlebih dahulu membawa Maria dan Yesus pindah ke Mesir. Mereka
baru kembali ke Israel setelah Herodes mati, tetapi karena takut
terhadap raja penggantinya,
Arkhelaus, Yesus dibesarkan di kota
Nazaret di
Galilea.
Sejak itu Yesus dikenal sebagai orang Nazaret, bukan Yesus dari
Betlehem, bahkan sewaktu disalibkan, dituliskan namanya sebagai "Yesus
orang Nazaret" (lihat
INRI).
[11]
Pelayanan
Kedatangan Yesus
dinubuatkan oleh
Yohanes Pembaptis, yang
membaptis Yesus di
Sungai Yordan. Segera setelah pembaptisan, Roh Allah, seperti seekor
merpati,
hinggap pada Yesus, dan suara Allah terdengar. Menurut Alkitab, Roh
membawa Yesus ke padang gurun di mana dia berpuasa selama 40 hari. Di
sana, Ia dicobai
Iblis, tetapi berhasil menangkal godaan bahkan mengusir Iblis. Kemudian Yesus pergi ke
Galilea, menetap di
Kapernaum, dan mulai memberitakan tentang
Kerajaan Allah, pada umur sekitar 30 tahun, untuk menggenapi nubuat bahwa Yesus akan datang sebagai
imam, karena seorang imam Yahudi harus minimal berusia 30 tahun.
Umumnya pengajaran Yesus disampaikan dengan bercerita. Dia mengajarkan bahwa
Allah sendiri adalah Raja sejati, dan bahwa orang harus mengasihi Allah dan mengasihi sesamanya seperti yang diperintahkan oleh
Alkitab Ibrani kepada mereka.
Yesus melakukan mukjizat yang menunjukkan tanda-tanda sebagai Utusan Allah, seperti memberi makan pada orang lapar, mengubah air menjadi
anggur pada perkawinan di Kana,
[12] menyembuhkan orang
sakit, dan membangkitkan orang mati. Ia juga mengusir roh-roh jahat dari orang yang kerasukan.
Yesus menunggang keledai ke Yerusalem, yang disambut oleh kerumunan
orang-orang yang menghamparkan jubah mereka dan ranting-ranting bagiNya.
Giotto,
1300
Yesus mempunyai dua belas orang, yang dikenal sebagai
Dua Belas Rasul, yang dipilih dan dilatih untuk menyebarkan
Injil.
Dia mempunyai beberapa pengikut, termasuk beberapa perempuan, tapi
karena adat Yahudi, para murid perempuan tidak bisa leluasa bepergian ke
tempat yang jauh, meskipun mereka turut pergi ke Yerusalem pada akhir
hidup Yesus.
Alkitab mengatakan Yesus menjadi terkenal. Dia pergi ke
Yerusalem, di mana banyak orang mengunjungi kota itu untuk merayakan
Hari Paskah.
Ketika mereka mendengar bahwa dia akan datang, mereka menyambutnya
seolah-olah dia adalah seorang raja. Mereka pikir mungkin ia akan
membebaskan mereka dari kekuasaan
Romawi, tapi Yesus pergi ke Yerusalem dengan menaiki seekor keledai muda, sebagai tanda bahwa Ia datang dalam damai.
[13]
Yesus melakukan banyak hal yang membuat iri dan kemarahan bagi para pemimpin agama
Yahudi. Dia sering melakukan kritik terhadap kelakuan
imam-imam
Yahudi. Sebagai contoh, kritiknya terhadap imam Yahudi yang senang
mengenakan jubah panjang dan suka berjalan di pasar, serta berdiri
dengan doa-doa yang panjang, agar dihormati orang padahal suka menelan
harta orang, Yesus menyebut mereka sebagai keturunan
ular beludak. Yesus juga mengusir orang-orang yang berjual beli di
Bait Allah,
membalikkan meja-meja penukar uang, serta menyebut Imam Yahudi telah
mengubah Bait Allah menjadi sarang penyamun. Di samping Yesus juga
banyak melakukan penyembuhan orang sakit pada hari
Sabat, yang dilarang oleh aturan para pemimpin agama saat itu.
Kematian
Ibu Yesus, teman, dan saudara-saudaraNya berkabung atas kematian-Nya. oleh Giotto, 1300
Injil mengatakan bahwa para pemimpin
Bait Allah marah dan ingin membunuh-Nya. Mereka mengatakan kepada pemerintah
Romawi
bahwa Yesus ingin menjadi raja di negara tersebut dan mengambil alih
kekuasaan. Gubernur Romawi yang bernama Pontius Pilatus berpikir bahwa
Yesus tidak bersalah dan akan membebaskan-Nya. Namun Para pemimpin
Yahudi berkata, "Jika Anda melakukannya, maka Anda bukan sahabat
Kaisar!" yang membuatnya terpaksa mengikuti permintaan massa.
Pilatus menjatuhi Yesus dengan hukuman mati, yakni dengan cara
disalibkan. Ini adalah cara umum yang digunakan oleh orang-orang Romawi untuk menghukum mati
pemberontak dan penjahat. Di atas kayu salib, Yesus mengucapkan tujuh perkataan yang umum disebut
Tujuh Perkataan Salib
sebelum akhirnya mati. Keempat Injil dan sumber-sumber sejarah mencatat
dengan jelas bahwa yang mati disalib adalah Yesus sendiri, bukan orang
lain, dan kematian-Nya disaksikan oleh orang-orang terdekat-Nya, antara
lain
ibu yang melahirkan-Nya, murid serta sahabat-sahabat-Nya. Tidak ada satu pun catatan pada masa itu yang menyatakan bahwa yang disalib bukanlah Yesus.
Jenazah Yesus dikuburkan dalam sebuah makam milik salah satu pengikutnya, yaitu
Yusuf dari Arimatea. Dia dimakamkan terburu-buru, karena menjelang hari
Sabat
(penghitungan hari Yahudi dimulai ketika matahari terbenam), dan
menurut aturan hukum agama tidak ada yang boleh bekerja. Jenazah Yesus
dimakamkan di sebuah gua yang kemudian ditutup oleh batu besar dan
dijaga oleh serdadu Romawi, karena khawatir murid-murid Yesus akan
mencuri jasad-Nya, sementara catatan murid-murid Yesus sendiri menulis
bahwa karena kematian Yesus, semua murid Yesus ketakutan dan
tercerai-berai.
Kebangkitan
Pada Minggu pagi-pagi subuh, yaitu hari sesudah hari
Sabat (Sabtu), para wanita datang untuk mencuci tubuh dan meminyaki-Nya dengan
ramuan dan
minyak wangi. Tetapi catatan Injil mengatakan bahwa mereka menjumpai batu penutup kubur sudah digulingkan dan mayat Yesus sudah lenyap, dan
malaikat duduk di dekat kubur itu dan berkata "Dia telah
bangkit
dari antara orang mati!". Para serdadu yang ketakutan karena gagal
menjaga kubur tersebut menurut catatan Lukas, mereka disuap untuk
menyebarkan kabar bahwa murid-murid Yesus yang telah mencuri jasad
Yesus.
Setelah bangkit, Yesus dicatat menampakkan diri kepada murid-murid-Nya,
Petrus,
Yohanes, dan lain-lain. Beberapa orang yang belum melihat secara langsung, seperti
Tomas,
murid-Nya, awalnya meragukan kebangkitan Yesus. Namun Alkitab
mengatakan bahwa lebih dari 500 orang, termasuk Tomas, melihat Yesus
yang hidup kembali. Ada banyak kisah dalam Injil tentang apa yang Yesus
lakukan setelah Ia dibangkitkan. Catatan ini hanya ditemukan di
tulisan-tulisan Kristen, karena selain tidak masuk akal untuk seseorang
hidup kembali, juga telah tersebar berita bahwa murid-murid Yesus
mencuri jasad Yesus. (lihat bagian
kematian di atas)
Kenaikan ke sorga
Akhirnya,
Injil Lukas mengatakan bahwa Yesus membawa murid-murid-Nya ke sebuah bukit dekat kota
Betania, sekitar 3 km dari
Yerusalem, di mana Ia memberkati mereka dan menyuruh mereka untuk menyebarkan ajaran-Nya "dari Yerusalem, ke
Yudea,
Samaria, dan sampai ke ujung dunia", dan kemudian dia terangkat ke langit dan menghilang; diyakini naik ke
surga, sebagaimana yang kemudian juga diperlihatkan kepada
Yohanes untuk dicatat dalam kitab
Wahyu.
Ajaran
Tindakan dan perkataan Yesus yang dicatat dalam Injil merupakan ajaran dasar Kekristenan. Yesus mengajar di
Galilea dan
Yudea
serta tempat-tempat di sekitar sana di mana orang Yahudi tinggal,
dengan pesan penyangkalan diri dan pengampunan dosa. Hukum utama yang
Yesus ajarkan adalah
hukum Kasih, bahwa manusia harus mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia.
Ajarannya pada awalnya disebarkan oleh
keduabelas rasul Yesus (setelah
Yudas Iskariot digantikan oleh
Matias) dan sejumlah orang-orang Kristen yang menerima pengajaran mereka, seperti
Stefanus dan
Filipus.
Paulus, seorang
Farisi
yang mula-mula menganiaya pengikut Yesus, namun akhirnya bertobat dan
menjadi pengabar Injil yang masyhur. Mula-mula ajarannya disebarkan di
daerah Israel kepada kaum Yahudi, namun akhirnya juga kepada
bangsa-bangsa lain bukan Yahudi, dimulai dari panglima Romawi,
Kornelius, hingga akhirnya merambah ke seluruh
Asia Minor dan
Eropa Selatan. Selanjutnya orang-orang Kristen melanjutkan penyebaran ajaran ini ke
Afrika Utara,
daratan Eropa Barat, Eropa Timur, Rusia, benua Amerika dan Australia,
dan akhirnya ke Asia, sesuai dengan pesan terakhir Yesus untuk
memberitakan Injil hingga ke ujung dunia.
Kekristenan
Pandangan Kristen tentang Yesus berpusat pada keyakinan bahwa Yesus adalah
Tuhan, seorang
Mesias yang kedatangan-Nya telah
dinubuatkan dalam
Perjanjian Lama, dan bahwa Ia
bangkit pada hari ketiga setelah disalibkan. Umat Kristiani pada dasarnya percaya bahwa Yesus adalah "
Anak Allah" (secara umum dapat diartikan bahwa Ia adalah
Allah Anak, oknum kedua dalam
Tritunggal), yang datang ke dunia untuk menebus dosa umat manusia dan memulihkan hubungan manusia dengan
Tuhan melalui pengorbanan-Nya. Umat Kristiani juga percaya bahwa Yesus
dilahirkan oleh seorang perawan (Maria, sering disebut
bunda Maria),
mujizat yang dilakukan Yesus,
kenaikan ke
Surga, dan
kedatangan Yesus ke bumi untuk kedua kali.
Hidup dan pengajaran seperti yang ditulis dalam Injil
Keempat
Injil kanonik,
Matius,
Markus,
Lukas, dan
Yohanes,
adalah sumber utama biografi kehidupan Yesus. Kitab Injil (terutama
Matius) menceritakan kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan
Yesus sebagai penggenapan atas
nubuat yang tertulis di Perjanjian Lama. Contohnya, kelahiran dari perawan, pelarian ke Mesir, dan nama Immanuel (
Yesaya 7:
14).
[14]
Kesamaan dan perbedaan antara keempat Injil
Tiga dari empat injil,
Matius,
Markus, dan
Lukas, dikenal sebagai
injil sinoptik
sebab ketiganya menampilkan banyak kesamaan dalam isi, penyusunan
narasi, bahasa, dan struktur kalimat dan paragraf. Ketiga injil ini juga
dianggap memiliki sudut pandang yang sama.
[15] Injil kanonik keempat,Injil Yohanes, memiliki perbedaan dibandingkan ketiga injil terdahulu.
Setiap Injil menggambarkan kehidupan Yesus dari sudut pandang yang berbeda.
[16][17] Secara khusus,
Injil Yohanes bukanlah suatu biografi Yesus tetapi sebuah penjelasan teologis mengenai Yesus dari segi KeTuhanan-Nya.
[18].
Injil Markus memerikan Yesus sebagai seseorang yang heroik, karismatik dan memiliki kekuasaan yang tinggi.
[16] Injil Matius menggambarkan Yesus khususnya sebagai pemenuhan nubuatan nabi-nabi Yahudi.
[16] Lukas menekankan perbuatan-perbuatan ajaib yang Yesus lakukan serta dukunganNya terhadap wanita dan kaum miskin.
[16] Yohanes memandang kehidupan Yesus di bumi sebagai perwujudan Firman Tuhan.
[16]
Injil Yohanes dimulai dengan suatu sajak yang memperkenalkan Yesus sebagai penjelmaan Firman Allah, yang membentuk alam semesta (
Yohanes 1:1-5;9-14).
[19] Seluruh kehidupan Yesus di bumi adalah inkarnasi dari Firman Allah (
Yoh 1:4)
[19]
Silsilah dan keluarga Yesus
Dari keempat Injil, hanya
Injil Matius[20] dan
Injil Lukas[21] yang menulis tentang silsilah Yesus. Silsilah Yesus dalam kedua Injil tersebut berbeda secara substansial,
[22] dan para penelaah kontemporer biasanya melihat silsilah ini sebagai konstruksi teologi.
[23]
Secara lebih spesifik, beberapa ahli mengemukakan bahwa Matius ingin
menitikberatkan kelahiran bayi Yesus pada garis keturunan keluarga
kerajaan (menyebutkan nama Salomo), sementara silsilah Yesus menurut
Lukas lebih difokuskan pada garis keturunan imam (menyebutkan Lewi).
[24] Jika ditelusuri, kedua silsilah ini memiliki titik temu yaitu
Raja Daud dan dari Daud dapat ditelusuri lagi hingga
Abraham.
Kedua daftar silsilah ini identik dalam menyebutkan silsilah sejak
Abraham hingga Daud, namun berbeda dalam silsilah sejak Daud hingga
Yusuf. Matius memulai dengan
Salomo dan dilanjutkan dengan keturunan raja Yudea, hingga raja terakhir,
Yekhonya.
Setelah Yekhonya, garis keturunan raja terhenti ketika bangsa Israel
ditaklukan oleh Kerajaan Babilonia. Dengan demikian, Matius
menggambarkan Yesus sebagai keturunan raja
Israel. Silsilah Yesus menurut Lukas lebih panjang dibandingkan menurut Matius; daftar ini menelusuri silsilah Yesus hingga
Adam serta menyebutkan lebih banyak nama antara Daud dan Yesus.
Yusuf, suami
Maria, muncul dalam penjelasan mengenai masa kecil Yesus (sampai dengan
Lukas 2:52). Namun, Yusuf tidak disebutkan selama masa pelayanan Yesus, meskipun Yesus tetap dikenal sebagai "anak Yusuf dari Nazaret".
[25]
Kitab-kitab dalam Perjanjian Baru seperti
Injil Matius,
Markus, dan
Surat Galatia
menceritakan mengenai sanak saudara/relasi Yesus, termasuk kata-kata
yang seringkali diterjemahkan sebagai "saudara laki-laki" dan "saudara
perempuan".
[26] Injil Lukas juga menyebutkan bahwa
Elisabet, ibu
Yohanes Pembaptis, adalah "sepupu" atau "saudara" Maria
[27], sehingga dengan demikian Yohanes adalah sepupu jauh Yesus.
Masa pelayanan Yesus
Yesus Kristus diyakini sebagai Domba Allah, seperti yang pernah dinyatakan oleh
Yohanes Pembaptis (
Yohanes 1:29). Domba Paskah yang terakhir ini harus "berumur satu tahun dan tidak bercela", seperti yang tertulis di dalam
Taurat Musa (
Keluaran 12:5).
Tentunya bukan Yesus Kristus yang berumur satu tahun yang dimaksudkan
sebagaimana domba paskah sebelumnya dipilih dan dikurbankan, tetapi
Yesus Kristus baru dianggap sebagai orang pada umur 30 tahun menurut
kebudayaan Timur. Yesus Kristus mulai pelayanannya pada umur 30 tahun,
dan masa pelayanannya kepada anak-anak Israel berakhir pada umur 31
tahun. Meskipun demikian, kebanyakan Kristen meyakini bahwa masa
pelayanan Yesus Kristus bukan satu tahun. Yesus melayani di bumi
sepanjang tiga sampai tiga setengah tahun.
Tujuan hidup Yesus
Markus mengatakan bahwa Yesus datang "untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (
Markus 10:45);
Injil Lukas mengatakan bahwa Ia dikirim untuk "memberitakan Injil Kerajaan Allah" (
Lukas 4:43); dan
Injil Yohanes menuliskan bahwa Yesus datang agar "supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal" (
Yohanes 3:15).